MAGELANG - Erkalima, Banyak orang yang salah memahami konsep uang. Uang dianggap sebagai keburukan yang harus dijauhi. Uang bagi sebagian besar orang selalu divonis sebagai sumber bencana dan kerusakan dalam seluruh aspek kehidupan hingga tak layak diperjuangkan untuk dimiliki.
Padahal, uang itu energi. Uang itu tenaga. Uang itu satu di antara sumber semangat seseorang. Uang menjadi satu di antara sekian banyak hal yang memotivasi seseorang untuk maju dan berkembang. Uang itu bahan bakar. Uang itu satu di antara sekian banyak sumber kebaikan.
Maka salah paham tentang uang harus dihapus dari muka bumi. Uang harus dimaknai sebagai sesuatu yang netral hingga kita bisa bersemangat mengumpulkan uang untuk melakukan sebanyak mungkin kebaikan.
Tidak ada yang perlu dipertentangkan antara iman dan uang. Sudah tidak ada lagi waktu untuk memisahkan antara uang dengan taqwa.
Iman dan taqwa bisa menjadi sumber semangat bagi seorang hamba agar berdaya dengan uang. Iman dan taqwa bisa menjadi pagar dan pemandu agar uang dimanfaatkan di jalan-jalan kebaikan. Sebaliknya, uang bisa menjadi sarana efektif agar seorang hamba semakin bagus dan benar iman serta taqwanya.
Uang itu netral. Layaknya pisau yang bisa digunakan untuk memotong sayur dan rempah-rempah atau menusuk orang yang tak berdosa.
Uang satu miliar itu netral. Ia bisa digunakan oleh si kaya nan shalih untuk membangun masjid, mempersiapkan generasi terbaik dari kaum Muslimin, membangun rumah sakit untuk dhu’afa’, mencetak al-Qur’an dan kitab-kitab rujukan lalu dibagikan secara gratis, menggaji guru-guru berkualitas terbaik untuk murid-murid yang cemerlang, dan seterusnya.
Tapi ingat, uang satu miliar itu bisa juga digelontorkan di jalan kemaksiatan dan dosa. Mendanai prostitusi. Memproduksi khamr dan obat-obatan terlarang.
Jadi sekali lagi uang itu netral, tergantung orang yang memiliki dan menggunakannya untuk apa.
Kembali lagi kepembahasan awal bahwa UANG ADALAH ENERGI.
Saya selalu setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa uang adalah energi. Apa yang Anda pikirkan saat mendapat uang ekstra senilai Rp. 100.000 secara tiba-tiba. “Yah…, seratus ribu, doang.” Atau, “Alhamdulillah… (kemudian merasakan semangat yang lebih untuk menikmati rezeki berikutnya).”
Apa yang Anda rasakan apabila pasangan Anda sudah tidak mempedulikan Anda lagi? Atau, Anda tidak pernah lagi punya waktu untuk berbicara dari hati ke hati. Akankah hal-hal tersebut menjauhkan Anda dari pasangan dan akhirnya berujung pada masalah rumah tangga?
Saya percaya bahwa semua yang terjadi di dunia ini memiliki hubungan sebab dan akibat. Dan, semua hal memiliki energi. Di mana sesuatu yang Anda anggap penting dan perlakukan dengan serius akan memiliki hubungan baik dengan Anda.
Hal yang sama juga berlaku dengan uang, itu akan terjadi di dalam hubungan Anda dengan uang, bagaimana perasaan/anggapan dan perlakuan Anda terhadap uang. Uang hanya akan mendekat apabila Anda menanggapinya dengan serius. Anda perlu memperlakukan dan mengaturnya dengan penuh perhatian.
Apabila Anda menerima gaji setiap bulan dan tidak pernah mengatur pemakaian setiap rupiahnya maka tanpa sadar Anda akan kehilangan kepingan rupiah Anda. Bahkan, bayangannya pun tidak akan Anda temukan. Hal ini merupakan alasan mengapa selama ini Anda tidak memiliki asset yang dapat dijadikan sebagai daftar kekayaan.
Diantara banyak hal yang anda inginkan dalam kehidupan, uang menduduki peringkat lima teratas. Sedangkan peringkat pertama adalah kedamaian. Sisanya terkait dengan hubungan dengan pasangan dan keluarga, karier, dan kesehatan. Coba perhatikan bagaimana uang memengaruhi semua keinginan manusia.
Kalau selama ini Anda masih beranggapan bahwa uang bisa membuat Anda lupa diri, rakus, hingga menjauhkan Anda dari keluarga maka cobalah untuk berpikir tentang orang-orang kaya di sekitar Anda yang berhasil mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian bersama keluarganya.
Uang memberikan Anda pilihan. Misalnya, saat Anda ingin membiayai kebutuhan kesehatan orangtua, memilih pendidikan anak dengan kualitas terbaik, memiliki mobil impian hingga memilih tempat liburan. Bahkan, terkadang uang pun dapat menyelamatkan hidup seseorang yang anda cintai, termasuk hidup Anda sendiri.
Uang adalah pertukaran energi. Energi yang ditukar itu bisa berwujud dalam beragam bentuk dan bisa saja tidak melulu berbentuk uang hasil bekerja. Energi itu banyak bentuknya. Senyum, cinta kasih, dan terimakasih itu juga membawa energi tertentu.
Ketika kita memberikannya pada orang lain, sesederhana apapun cara dan bentuknya, akan ada energi yang mengalir balik kepada kita, entah dalam bentuk senyum atau kasih yang serupa, atau makanan, atau kesempatan, atau bahkan pekerjaan, baik dari orang itu atau mungkin dari orang lain yang sama sekali tidak kita kenal.
Kita tidak tahu bagaimana caranya Semesta bekerja, karena seringnya diluar apa yang kita mampu kita pikirkan. Ketika memahami uang sebagai energi, kita mungkin bisa memperbaiki hubungan kita dengan uang.
Karena sekali lagi saya katakan untuk sebagian orang, ketika mendengar kata uang, yang terasa adalah perasaan tidak nyaman, tidak aman, tidak cukup, atau tidak layak. Perasaan seperti itu terkadang membuat blok dalam diri kita yaitu mental block tentang uang dan kekayaaan.
Uang adalah salah satu manifestasi fisik dari kelimpahan atau abundance. Kita tidak bisa membatasi bahwa kelimpahan itu hanya sebatas uang. Lebih dari itu, kelimpahan adalah energi, termasuk perasaan berkelimpahan itu sendiri, meskipun secara fisik mungkin tidak punya uang.
Kebutuhan dasar manusia untuk tetap hidup mungkin hanya sesederhana bernapas, makan, minum, juga tempat tinggal. Dan alam begitu murah hati menyediakan semuanya, secara berkelimpahan; udara, air, tanah untuk tinggal dan juga menghasilkan makanan.
Faktanya, ada begitu banyak hal yang layak disebut sebagai kelimpahan dalam hidup kita, juga layak untuk disyukuri. Semuanya adalah energi. Uang juga energi. Dan untuk mendapatkan makanan, rumah atau apapun, bisa saja kita tidak memerlukan uang secara nyata. Siapa yang tahu apa yang bisa terjadi dalam jutaan probabilitas di dunia ini.
_We receive what we give._ Untuk setiap energi yang kita berikan dan pancarkan, itulah yang akan kita dapatkan.
Ketika merasa kekurangan maka itulah yang akan Anda alami. Begitu pula sebaliknya. Jika Anda hidup dalam perasaan berkelimpahan, itu juga yang Anda alami. Sayangnya ini berlaku bukan hanya di pikiran sadar tetapi juga di pikiran bawah sadar.
Anda mungkin berpikir Anda tidak merasa berkekurangan, tetapi jauh dalam diri secara tanpa sadar Anda merasa kekurangan bukan materi tetapi mental. The feeling of not enough and insecurity, trap us in the state of lack. Itulah yang kemudian bermanifestasi dan mungkin menghalangi aliran berkah Semesta datang pada Anda.
Hal seperti ini tidak bisa dipahami dari apa yang orang lain katakan, melainkan harus dialami dan disadari sendiri. Kesadaran itu juga tidak bisa dipaksakan karena biasanya kesadaran itu datang dengan sendirinya ketika kita sudah siap, muncul tiba-tiba seperti pencuri di malam hari.
✍️NasaRumah Erkalima| Erkalimanesia| Erkalima Collection| RK5 Group| Taman Literasi| Sobat T-Lab| E-Therapy PASTI RK5| Majlis Therapy MTRK5| SEBARK5| WMRK5| JSRK5| PSC A'B Community| OOTB Happy| Himpunan Pengusaha Perempuan Indonesia????????| I.TEM.id| Rumah Tahfidz Az-Zahra RK5| katanasa| PenaNasa| ns_Niqab Say| MC_Motivator b'Cadar| Mb_Muslimah BikeRK5|